Obat darah tinggi, termasuk dengan memanfaatkan bahan-bahan alam atau organik menjadi sangat penting di Indonesia dewasa ini. Hal tersebut disebabkan jumlah orang dengan hipertensi yang terus meningkat tiap tahunnya.
Dilansir dari website resmi kementerian kesehatan, pada tahun 2025 atau tiga tahun mendatang, diperkirakan ada tak kurang dari 1,5 miliar orang yang mengidap hipertensi. Tak hanya itu, diperkirakan 9,4 juta orang akan meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya, setiap tahun.
Data BPJS kesehatan juga menyebutkan, biaya pelayanan hipertensi terus meningkat. Rp 2,8 triliun pada tahun 2016 dan Rp 3 triliun pada dua tahun berikutnya.
Berdasar data di atas, pencegahan dan pengobatan terhadap hipertensi menjadi sangat krusial. Termasuk dengan memanfaatkan berbagai bahan organik yang menurut banyak penelitian ilmiah terbukti dapat menjadi obat darah tinggi.
EFEKTIVITAS SPIRULINA MENURUT BERBAGAI PENELITIAN
Hasil penelitian yang diterbitkan di Jurnal Gizi Indonesia ISSN : 1858-4942) Vol. 3 No. 2, Juni 2015 dengan judul Pengaruh Suplementasi Spirulina terhadap Beberapa Parameter Sindrom Metabolik menyebutkan, spirulina dapat menurunkan tekanan darah sistolik.
Dalam terapi pengobatan sindrom metabolik, spirulina juga dapat menjadi alternatif untuk mengontrol tekanan darah sistolik, kadar glukosa darah, dan kadar trigliserida. Hal ini selaras dengan banyaknya publikasi atau artikel yang menyebutkan bahwa spirulina merupakan salah satu obat darah tinggi atau hipertensi yang cukup efektif.
Tekanan darah sistolik merupakan tekanan darah pada waktu jantung menguncup (sistole). Sementara tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor kembali. Tingginya tekanan darah sistolik bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah konsumsi garam yang berlebihan atau pola makan yang tinggi garam, serta konsumsi alkohol. Kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor usia juga dapat meningkatkan faktor risiko dari hipertensi.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa spirulina yang merupakan alga Cyanobacterium mikroskopis, memiliki filamen (alga biru-hijau) yang kaya akan protein dan vitamin, termasuk di antaranya vitamin B12, mineral, β karoten, γ linolenic acid (GLA), dan phycocyanin.
Spirulina juga dapat mencegah anemia, penyakit yang berkaitan dengan lemak hati, replikasi virus, menurunkan kadar glukosa darah, profil lipid, serta menurunkan tekanan darah. (Grover K, Effect Of Supplementation Of Spirulina On Blood Glucose, 2008)
PILIH PRODUK SPIRULINA YANG AMAN
Kendati telah diakui dapat menjadi obat darah tinggi, pemilihan produk spirulina secara bijak harus menjadi pertimbangan utama.
Yang paling penting, pastikan bahwa produk spirulina yang hendak dikonsumsi telah terdaftar secara resmi di BPOM RI. Hal ini menjadi sangat penting, untuk memastikan bahwa produk spirulina yang akan dikonsumsi tidak tercemar dengan organisme berbahaya atau racun.
Pastikan juga untuk mencari tahu produk spirulina tersebut diproduksi oleh perusahaan yang memiliki kompetensi di bidang bioteknologi. Cek website, media sosial, dan eksistensi produk bisa menjadi salah satu cara memastikan produk spirulina yang hendak dikonsumsi benar-benar aman.